Terjebak Pinjaman Online? Keberadaan aplikasi pinjaman online kian menjamur, baik yang terdaftar maupun yang belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kemudahan dalam memperoleh dana pinjaman yang ditawarkan membuat sebagian besar masyarakat berbondong-bondong melakukan pinjaman online baik untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak ataupun sekedar untuk memenuhi gaya hidup mereka.
Di satu sisi, pinjaman online yang ditawarkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan dana dalam waktu singkat. Namun, di sisi lain pinjaman online dengan segala resikonya justru menimbulkan serangkaian masalah lain jika peminjam tidak mampu membayar tagihan tepat waktu.
Telah banyak beredar di media mengenai keluhan peminjam yang merasa tertekan dengan cara penagihan yang dilakukan oleh pemberi pinjaman.
Bahkan, banyak pula terpaksa gali lubang tutup lubang di berbagai aplikasi pinjaman online karena bunga yang harus dibayar cukup tinggi sehingga mereka justru terlilit utang tak berkesudahan.
Nah, sebelum memutuskan untuk melakukan pinjaman online, kamu harus benar-benar bijak dan cermat dalam memilih penyedia jasa pinjaman online.
Isi Artikel
Berikut ini tips yang bisa kamu gunakan agar kita tidak terjebak pinjaman online:
1. Jangan Mudah Tergoda Iklan. Pinjaman Online Hanya untuk Kebutuhan Darurat
Proses mendapat dana pinjaman yang mudah dan cepat tentunya menjadi tawaran yang menggiurkan bagi kamu terutama saat masih jauh dari tanggal gajian dan dihadapkan pada berbagai diskon belanja. Tapi ingat, pinjaman online juga memiliki resiko yang cukup banyak.
Salah satunya adalah bunga yang tinggi sekitar 1% perhari atau 30% perbulan. Jangan sampai gajimu nanti habis hanya untuk membayar tagihan pinjaman online. Gunakan pinjaman online hanya untuk kebutuhan darurat, misalnya untuk biaya berobat, harus pulang kampung secara mendadak, atau lainnya.
Namun demikian, usahakan untuk meminjam pada keluarga, kerabat, atau teman terlebih dahulu. Jika bantuan dari mereka masih kurang, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan pinjaman online.
Baca juga: 5 Cara ampuh mengelola gaji agar tetap bisa menabung
2. Pastikan Dulu Sumber Dana untuk Bayar Utang
Sebelum memutuskan untuk melakukan pinjaman online, kamu harus memastikan terlebih dahulu sumber dana untuk membayar utangmu nanti. Apakah menggunakan gaji ataukah hasil usaha yang kamu miliki.
Pertimbangkan benar-benar berapa jumlah yang kamu pinjam, bunga yang dikenakan, serta tenor yang kamu ambil. Ingat, semakin panjang tenor pinjaman, maka bunga yang kamu bayarkan akan semakin besar.
3. Jika Sudah Menikah, Diskusikan Dulu dengan Pasanganmu
Nah, bagi kamu yang sudah menikah, pastikan bahwa kamu telah berdiskusi dengan pasanganmu sebelum melakukan pinjaman online. Hal tersebut untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman dengan pasanganmu jika nantinya kamu tidak mampu membayar tagihan.
Jangan sampai pasanganmu kaget saat tiba-tiba menerima telpon dari pemberi pinjaman atau didatangi debt collector untuk menagih hutangmu sedangkan dia tidak tahu-menahu untuk apa pinjaman tersebut kamu gunakan.
4. Pilih Fintech yang Resmi dan Terdaftar di OJK
Jika keadaan benar-benar sudah mendesak dan kamu terpaksa menggunakan pinjaman online, maka pilihlah fintech yang resmi dan terdaftar di OJK. Kamu bisa cek fintech apa saja yang terdaftar di www.ojk.go.id atau melalui telpon di nomor 157.
Nah, fintech yang terdaftar di OJK lebih aman bagi kamu sebagai pihak peminjam sebab penatapan bunga dan cara penagihan jika terjadi pinjaman macet ada di bawah pengawasan OJK.
5. Tepat Waktu dalam Membayar Tagihan
Hal terpenting yang harus kamu lakukan saat telah menerima dana pinjaman dari fintech yang kamu pilih adalah membayar tagihan tepat waktu. Biasanya, pemberi pinjaman akan memberikan notifikasi beberapa hari sebelum pinjamanmu jatuh tempo.
Jangan sampai kamu telat bayar sebab pemberi pinjaman akan menghubungimu terus-terusan untuk menagih. Selain itu, jika kamu telat bayar tagihan, nominal yang harus kamu bayarkan akan semakin besar yang meliputi pokok pinjaman, bunga harian, biaya telat bayar, biaya administrasi penagihan, dan biaya lainnya.
6. Hindari Perilaku Gali Lubang Tutup Lubang
Kasus yang marak terjadi saat ini mengenai pinjaman online adalah peminjam yang terlilit utang pada banyak aplikasi.
Mereka tidak mampu membayar tagihan pada aplikasi A, sehingga meminjam lagi pada aplikasi B untuk menutup utang sebelumnya, dan seterusnya. Nah, agar kamu tidak terlilit utang yang serupa, maka kamu harus menghindari perilaku gali lubang tutup lubang tersebut.
Nah, hal terpenting dari semua tips agar tidak Terjebak Pinjaman Online adalah pengelolaan keuangan yang baik. Pastikan pengeluaranmu tidak melebihi pendapatanmu. Gunakan pinjaman online hanya untuk keadaan darurat. Semoga bermanfaat.